Ingin
berbagi manfaat dengan orang lain? Saya percaya, kita ingin sekali menolong
orang lain dan memberi manfaat yang besar terhadap mereka. Namun masalahnya
kita seringkali tidak punya waktu. Tapi benarkah kita lantas tak bisa melakukan
sesuatu yang penting bagi orang lain dan lingkungan kita? Sebuah proyek sosial
yang istimewa yang bisa kita tekuni setiap hari?
Bagi yang
membaca komunike ini, saya ingin mengajak lebih banyak orang untuk menyediakan
20 menit sehari untuk menaruh tanah di polibag kecil, lalu setiap anda membeli
buah-buahan di pasar dan membawanya pulang ke rumah untuk dimakan bersama
keluarga, taruhlah sisa-sisa biji dari buah-buahan yang telah dimakan itu di
dalam polibag, bukan membuangnya ke dalam tong sampah.
Hasilnya, anda menjadi
polinator, sebuah usaha untuk menyiapkan lebih banyak bibit-bibit yang bisa di
tanam di kebun, di halaman rumah, di halaman kantor dan di lahan-lahan kritis,
membagikannya kepada orang lain secara cuma-cuma untuk di tanam. Bukan hanya
bermanfaat bagi manusia, tetapi juga bagi makhluk hidup lain yang memakannya,
menciptakan alam yang rimbun dengan pohon-pohon tempat burung-burung dan lebah
madu bersarang.
Dengan
menyisihkan 20 menit saja sehari dalam proyek ini, kita mempunyai 120 jam
setahun. Ini adalah jumlah waktu yang sangat berarti bagi kehidupan bumi yang
lebih ramah.
Kita mungkin
terbiasa mengatakan bahwa ini tidak mudah dijalankan. Tetapi sangat mungkin dan
realistis. Jangankan seluruh manusia, satu keluarga saja. Bahkan, dari beberapa orang saja jika segera dilakukan, pasti akan memberikan hal yang positif dari
20 menit jam ekstra per hari.
Jadi mulailah
menyusun perencanan sederhana, mengajak anggota keluarga dan menghubungi teman.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, niscaya proyek ini dapat terwujud. Dan ketika kemauan mulai bergulir, semangat
itu akan menyebar bagai virus dan menular pada lebih banyak orang. Apabila itu
terjadi, banyak sekali orang yang memetik manfaat dari proyek sederhana ini.
Mengubah sisa-sisa menjadi pahala jariyah.
0 komentar:
Posting Komentar