Biasanya setiap kali bertemu dengan Si Petani Bijak, ia selalu mengejek
atau menertawai saya. Tapi kali ini tidak seperti biasanya. Hari ini
kelihatannya ia sangat ramah. Saya tahu ia mengetahui banyak hal yang saya
lakukan. Ia juga tahu kalau pekerjaan saya sebenarnya hanya
Merindukan Revolusi Kreatif
01.41
3 comments
Lima belas
tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1998. Sebuah arus besar gerakan masyarakat
dan mahasiswa meruntuhkan tirani Orde Baru di tengah krisis ekonomi yang terus
memburuk. Ada kengerian dan amuk massa yang tidak rapi, meluas di seluruh daerah.
Tentu saja banyak aktivis mahasiswa dan organisasi terlibat dalam berbagai
demonstrasi yang tak jarang berubah menjadi aksi kekerasan.
Setelah
tahun-tahun pergolakan emosi itu, ada kengerian lain di balik imperium baru ini
yang tidak dibeberkan. Pengalaman reformasi yang sebenarnya jauh dari apa yang
diimpikan. Reformasi ternyata tidak sepenuhnya utuh dan memberikan kemajuan,
tidak menegakkan keadilan dan kemakmuran, tetapi justru melahirkan
ketidakadilan baru. Reformasi menyingkirkan seorang tiran dan menghadirkan
ribuan tiran sebagai penggantinya.
Dengan slogan
kemajuan dan keadilan sosial, beberapa kelompok sosial telah berhasil mencuri
simpati rakyat. Hanya sedikit orang yang benar-benar tulus dengan cita-citanya,
selebihnya adalah mayoritas penipu. Maka pada titik ini, gerakan sosial tidak
boleh hanya dilihat dari maksud, deklarasi ideologi dan janji-janji, tetapi
dari kinerja mereka yang sebenarnya.
William Blake
benar ketika menulis syair di abad ke-16, “Tangan
pembalasan dendam menemukan pembaringan, tempat sang ungu kabur. Tangan besi
menghancurkan kepala sang tiran, dan menjadi sang tiran baru, menggantikannya.”
Banyak aktivis
sosial awalnya adalah orang-orang baik yang ingin menolong orang lain. Akan
tetapi ketika mereka sendiri sudah berada di tampuk kekuasaan dan kewenangan,
mereka berubah menjadi tiran yang baru. Di sini kita perlu berhati-hati. Hal
pertama yang mesti dilakukan dalam aksi sosial sesungguhnya adalah melatih diri
kita sendiri dengan benar-banar baik, dalam sikap yang indah. Dimana
orang-orang boleh menindas kita, melukai kita, atau bahkan membunuh kita. Namun
kita tidak perlu melayani pemikiran balas dendam.
Maka yang
dirindukan di masa depan adalah revolusi kreatif yang dijelmakan dalam tindakan
kolektif tanpa amuk massa. Revolusi sebagai transformasi masyarakat yang
fundamental, keluasan dan kedalaman perubahan yang meliputi semua bidang
kehidupan; ilmu - politik - ekonomi - sosial budaya, bukan sekedar perubahan politik
atau ekonomi saja. Kalau pun revolusi selama ini dipahami penuh dengan kekerasan,
saya ingin mengajukan keberatan.
Revolusi adalah perubahan domestik yang cepat
dan fundamental yang bisa dilakukan tanpa kekerasan berdasarkan bukti-bukti
sejarah. Lihatlah Gandhisme di India dan gerakan yang mendorong jatuhnya
komunisme di sebagian negara Eropa Timur. Sayangnya banyak pengamat tidak
menyebutkan gerakan mereka sebagai gerakan revolusi.
Hutan Kita
21.56
No comments
Sudah seperti apa gerangan
hutan kita?. Sebuah pertanyaan yang kerap memergoki saya. Ada yang terlupakan
dan ada yang perlu diingat selama ratusan tahun. Khatulistiwa yang diapit benua
Asia dan Australia menjadi arena perebutan antar imperialis sejagat.
Bangsa-bangsa imperialis itu
Tata Ruang dan Catatan Sakit
22.34
No comments
Romantisme hutan sebagai zamrud khatulistiwa tampaknya terus
memudar. Para pujangga mungkin sedang kehilangan syair tentang damai dan
rimbunnya pohon-pohon. Hutan yang dahulu hijau kini berubah warna. Pertanda
bahwa tegakan hutan yang dahulu lebat kini berkurang bahkan
Langganan:
Postingan (Atom)
POPULAR
-
Suatu pagi di persimpangan jalan, sebuah botol aqua dicampakkan ke jalan dari celah kaca mobil yang setengah tertutup. Oops…, tiba-tiba da...
-
Aceh memiliki sejarah panjang perebutan sumber daya alam, dari zaman kolonial sampai sekarang. Sumber daya alam Aceh tidak hanya menj...
-
Apakah mungkin memperlambat laju kerusakan bumi, memperlambat meluasnya lubang pada lapisan ozon, menghentikan penyebaran gas polutan y...
-
Menyoroti masalah lingkungan hidup menjadi hal yang menarik bagi saya, apa lagi jika dapat menuliskannya secara popular, kritis, objekt...
-
Seorang lelaki tegap diejek sekerumunan orang, dari kaumnya sendiri, “Kamu terlalu banyak bicara, cobalah tunjukkan janjimu jika kau memang ...

Skenario dan Model Konseptual Hutan Wakaf
Misi
Konservasi secara langsung melalui pembelian lahan kritis. Diperuntukkan untuk membangun hutan yang berfungsi secara ekologis, baik sebagai sumber mata air, maupun sebagai penyerap karbon, ketersediaan buah-buahan dan tanaman obat, bahkan kayu untuk papan keranda, tempat bersarangnya burung-burung, lebah madu, primata dan species lainnya. Seterusnya akan diwakafkan dan disertifikatkan. Selengkapnya
Konservasi secara langsung melalui pembelian lahan kritis. Diperuntukkan untuk membangun hutan yang berfungsi secara ekologis, baik sebagai sumber mata air, maupun sebagai penyerap karbon, ketersediaan buah-buahan dan tanaman obat, bahkan kayu untuk papan keranda, tempat bersarangnya burung-burung, lebah madu, primata dan species lainnya. Seterusnya akan diwakafkan dan disertifikatkan. Selengkapnya
