Sebelum menerima akibat yang lebih buruk untuk dipikul, akan
lebih mudah dalam menjaga dan memelihara hutan sebelum habis. Desentralisasi
mungkin memberi peluang untuk meningkatkan peran kabupaten secara nyata,
mengurangi konflik atas lahan dan menghindari tata guna lahan yang tidak sesuai
dengan kondisi lahan. Tetapi tekad kepala daerah kabupaten untuk mengembangkan
perkebunan, terutama kelapa sawit sebagai penyumbang utama bagi pendapatan
daerah sudah pasti akan mengkonversi lahan hutan.
Pencapaian target pertumbuhan ekonomi dan pelestarian hutan lebih sering
bersebrangan. Upaya untuk mengkompromi keduanya tersandung paradigma, teknis
dan metodologis. Risiko ekologisnya pun selalu menjadi persoalan yang
disembunyikan dibalik pertumbuhan ekonomi dengan tidak memasukkan biaya
deforestasi dalam perhitungan pendapatan daerah dan nasional.
Alangkah sialnya generasi sesudah kita jika paradigma kapitalis
dan ekonomi moneter yang memaksa “pabrik penghancur hutan” memproduksi lagi
hutan-hutan belantara Aceh dalam skala optimal. Akan semakin banyak ongkos
ekologis (eksternalitas) yang muncul ditengah keterbatasan daya dukung alam.
Demi kepentingan masa depan yang lebih baik, maka perlu
segera dicari jalan keluar mengenai bagaimana membayar “rekening ongkos
ekologis” itu. Orientasi pertumbuhan (growth oriented strategy) yang selama ini
menjadi arus utama ahli ekonomi, politikus, pengusaha dan penguasa harus segera
dikoreksi.
Perusahaan-perusahaan perlu diarahkan untuk menerapkan model
akuntansi lingkungan (environmental accounting) meski formula perhitungannya
rumit. Metode perhitungan pertumbuhan ekonomi yang sanggup memasukkan ongkos
ekologis secara ekplisit membutuhkan seperangkat teori yang valid dalam
perhitungan rugi laba perusahaan. Ini menjadi tanggung jawab moral ekonom kita.
Gagasan ini memang dapat mengurangi semangat ekspansi
manusia untuk berproduksi, untuk itu diperlukan kesiapan mental untuk melihat
realitas, bahwa ongkos ekologis yang harus ditanggung memang jauh melampaui
laba nominal perhitungan akuntansi konvensional yang diperoleh di periode tertentu.
Namun solusi ini perlu segera dipertimbangkan, mengingat ongkos ekologis yang
sekarang harus ditanggung penduduk negeri ini memang sudah sangat membengkak.
0 comments:
Post a Comment